_________ 
Logo FDIB
__________ 
 
FDIB, Berlin, 25.11.2000
 
  Ringkasan

Metoda Surface-NMR untuk Eksplorasi Sumber Air Tanah*)

oleh Warsa**)


Resonansi magnetic inti merupakan fenomena yang terjadi jika inti (proton) dari sebuah atom berada dalam suatu medan magnet statik dan kemudian dipancarkan Osilasi medan statik. Beberapa ini mengalami fenomena ini, dan ada juga yg tidak, bergantung pada karakteristik fisik yang disebut spin.

Induksi inti atau Nuclear Magnetic Resonance (atau dikenal dengan NMR) pertama kali diperlihatkan oleh Profesor Felix Bloch, William Hansen, dan beberapa peneliti dari Universitas Stanford pada sekitar tahun 1945-1946. Dan secara terpisah oleh sekelompok peneliti dari Harvard, yang dipimpin oleh Dr. E.M. Purcell. Pada tahun 1952 Bloch dan Purcell memperoleh hadiah Nobel di bidang Fisika atas penemuan NMR ini. 

Spektroskopi NMR adalah aplikasi dari NMR untuk mempelajari sifat-sifat fisika, kimia, dan biologi dari suatu bahan. Sebagai konsekuensinya, spektroskopi NMR juga turut menentukan penemuan aplikasi di beberapa bidang ilmu. Di bidang kimia metode ini digunakan untuk menentukan struktur protein dan juga untuk menguji dinamika molekuler dalam larutan. Spektroskopi NMR benda padat (solid state) digunakan untuk menentukan struktur dari benda padat.

Aplikasi metode NMR di bidang geofisika pertama kali digunakan untuk mengukur sifat-sifat fisika batuan (petrophysics) dari batuan di laboratorium. Sekitar tahun 1960 metode NMR diperkenalkan oleh Brown dan Gamson untuk fisika lubang bor (well logging). Pada awal tahun 80-an ilmuwan dari institute of Chemical Kinetics and Combustion, Novosibirisk-Rusia telah mendisain sebuah metode yang baru di bidang geofisika untuk pengukuran di lapangan. Tahun 1987 A.G. Semenov dapat mengkarakterisasi metode baru ini dalam kemampuannya untuk mendeteksi keberadaan air tanah (groundwater) dari permukaan. Dari hasil eksperimen ini dan eksperimen lainnya telah diperlihatkan bahwa metode ini memungkinkan eksplorasi dari suatu parameter aquifer seperti kandungan air (water content) dan koefisien konduktifitas hidraulik (coefficient of hydraulic conductivity) yang belum bisa ditentukan oleh metode geofisika lainnya.

________________________________
*)   Disampaikan pada acara Seminar Rutin FDIB, 25 Nopember 2000, di Berlin
**) Staf Pengajar Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral - ITB
 

.

 
KEMBALI- --- --