_________ 
Logo FDIB
__________ 
 
Berlin, 16.09.2000
 
  Ringkasan
Sensor di Sekitar Kita: 
QCM Biosensor, Tantangan dan Kesempatan

Setyawan P. Sakti
Jurusan Fisika, Universitas Brawijaya, Malang-Indonesia
sakti@brawijaya.ac.id



Sensor didefinisikan sebagai sebuah komponen atau sistem yang mendeteksi nilai kuantitas fisik obyek ukur, baik absolut maupun relative, dan mengubahnya menjadi sebuah signal yang dapat dinyatakan sebagai sebuah kuantitas maupun sebagai sebuah masukan bagi perangkat lain. Praktis di dalam setiap peralatan yang bersifat otomatis akan ditemukan sensor. Apakah itu di bak penampung air dari tempat buang air, mainan anak-anak, sampai dengan misi pathfinder di mars. Dengan demikian pangsa pasar dari tehnogi sensor menyebar sangat luas, dari keperluan medik sampai dengan militer. Di mana pertumbuhan produksi sensor masih terus melesat cepat dan belum sampai dengan titik jenuhnya. 

Sensor yang dikembangkan sampai dengan saat ini mampu mendeteksi kuantitas fisik, kimia maupun biologi. Temperatur, tekanan, kelembaban, pH, kandungan kimia, sampai dengan gen chip merupakan contoh-contoh riil yang ditemui. Tehnologi yang dimanfaatkan tidak selalu merupakan sebuah hi-tech dengan high capital

Perkembangan pesat pada dekade terakhir dicapai oleh biosensor. Pertumbuhan pasar biosensor mengalami pelipatan setiap 5 tahun, atau bahkan bisa lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan yang semakin meningkat, terutama dari sektor kesehatan dan industri. Monitoring gula darah, kehamilan, atau test urin merupakn salah satu contoh. Pembuatan biosensor sendiri dari sisi saintifik cukup menarik, dengan kenyataan bahwa untuk membuat sebuah biosensor diperlukan pengetahuan dan kerjasama multidisplin yang mencakup bidang science (biologi,kimia, fisika) dan engineering (elektronik). 

Dari bermacam jenis biosensor, quartz crystal microbalance (QCM) yang mampu mendeteksi perubahan massa dalam orde µg merupakan salah satu alternative menarik. Hal ini terutama untuk dapat dipergunakan sebagai biosensor yang ekonomis dan praktis. Konsentrasi biomolekul yang dapat dideteksi keberadaannya dalam beberapa aplikasi dapat memenuhi ambang batas pengukuran yang diharapkan. 

Selain sensitivitasnya terhadap perubahan massa, maka QCM juga sensitive terhadap perubahan sifat fisik dari media yang dideteksi. Salah satu contohnya adalah sensitivitas QCM terhadap perubahan viskositas cairan yang bersentuhan dengan sensor. Contoh aplikasinya adalah untuk pendeteksian endotoxin dengan memanfaatkan reaksi endotoxin dengan LAL. Reaksi ini menyebabkan perubahan viskositas. Dengan model pengolahan data yang didapatkan, maka konsentrasi endotoxin dapat diukur dengan sensitivitas yang tinggi. 
 

.

 
KEMBALI- --- --